Senin, 13 April 2020

BUSINESS MODEL CANVAS


Muhammad Cahya Piu
20180502205

Menurut Alexander Osterwalder, Business Model merupakan gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business Model bersifat seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem.

Business Model Canvas atau yang singkat dengan BMC adalah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan atau yang disebut dengan alat reprentasi visual dengan tujuan agar model bisnis yang ingin kita kembangkan dapat lebih mudah dipamahami dan dapat membuat kinerja lebih baik dan optimal.

Dalam Business Model Canvas terdapat 9 pilar utama atau 9 building blocks yang dimana 9 pilar utama itu merupakan konsep yang dapat menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan pendapatan (make money). 9 Building Block mencakup empat area utama dalam bisnis, yaitu Customers, Offer, Infrastructure dan Financial Viability. Konsep ini dapat menjadi satu bahasa bersama yang memudahkan kita untuk mendeskripsikan dan memanipulasi Business Model untuk membuat strategi baru.

berikut 9 pilar utama tersebut : 

  1. Customer segments. Di pilar pertama dari BMC, hal yang dibahas adalah tentang segmentasi konsumen atau pasar yang dituju. Dalam elemen ini, perlu dijelaskan secara mendetail siapa saja yang potensial untuk menjadi konsumen dari bisnis tersebut. Dapat pula disertakan alasan mengapa target merupakan konsumen potensial.
  2. Value Propositions. Pilar kedua berisi tentang nilai atau tepatnya keunggulan dari bisnis terkait. Apa yang membuatnya berbeda dan lebih menarik dibandingkan bidang bisnis lain. Dalam penyusulan value propositions, penting untuk mengutamakan pembahasan inovasi yang ditawarkan dalam bisnis tersebut.
  3. Customer segments. alur dalam pilar ketiga lebih mengacu pada media promosi yang hendak digunakan untuk memasarkan bisnis itu. Tentu saja, taktik promosi menjadi faktor penting dalam kesuksesan usaha. Jadi, dalam elemen bisnis model canvas kali ini akan dijelaskan rinci metode pemasaran yang efektif.
  4. Customer Relationships. Customer Relationship mendeskripsikan jenis relasi yang dibangun perusahaan dengan pelanggan. Perusahaan harus menentukan jenis relasi dengan pelanggan, apakah personal atau automated. Relasi yang dipilih akan sangat menentukan bagaimana customer experience yang akan dihasilkan. Bagaimana cara menjaga hubungan baik sekaligus mempertahankan loyalitas konsumen merupakan elemen selanjutnya dalam business model canvas. Di pilar ini, perlu diuraikan secara terperinci perihal strategi jitu agar konsumen tidak berpindah kepada kompetitor.
  5. Revenue Streams. Elemen kelima berkaitan dengan pendapatan bisnis. Revenue stream terbagi menjadi cost atau pendanaan dan revenue atau pendapatan. Dengan kata lain, di sini dijelaskan mengenai sumber asal modal dan objek yang berpotensi menghasilkan keuntungan.
  6. Key Activities. Key Activities mendeskripsikan  hal-hal penting (aktivitas) yang harus dilakukan perusahaan agar  Business Model-nya berjalan. Key Activities dapat dikategorikan menjadi Production, Problem Solving dan Platform/Network. Pilar ini berhubungan dengan pilar kedua, yakni value propositions. Aktivitas apa yang dapat menciptakan nilai unggul terhadap perusahaan? Dalam pilar key activities, perlu dijabarkan perihal kegiatan yang efektif dalam meningkatkan nilai bisnis.
  7. Key Resources. Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya. Catatan aset perusahaan secara lengkap perlu dijelaskan dalam elemen ini. Penulisannya perlu berhati-hati karena berpotensi tertukar dengan pilar revenue stream karena kemiripan poin. Material produk, sarana dan prasarana merupakan contoh elemen yang wajib tercatat.
  8. Key Partnerships. Salah satu kunci kesuksesan bisnis adalah menjalin kemitraan atau kerja sama. Pada elemen bisnis model canvas key partnership, dijabarkan tentang siapa saja yang potensial untuk menjalin kemitraan atau telah sukses mencapai kesepakatan kerja sama.
  9. Cost Structure. Cost Structure mendeskripsikan semua biaya yang muncul untuk menjalankan sebuah Business Model. Biaya akan muncul ketika perusahaan membuat dan men-deliver value, me-maintain Customer Relationship dan lain-lain. Biaya-biaya tersebut akan mudah diidentifikasi setelah mendefinisikan Key Resources, Key Activities dan Key Partnership. Pilar terakhir ini cukup menjebak di mana berisi tentang keterangan detail kebutuhan pendanaan untuk seluruh aktivitas bisnis. Bukan sumber asal modal atau ketersediaan sumber daya, melainkan kalkulasi biaya keseluruhan kegiatan.

berikut adalah salah satu contoh dari BMC






Selasa, 07 April 2020

Strategi Pengembangan Produk

Muhammad Cahya Piu
20180502205

 
Memulai bisnis baru memanglah tidak mudah, dibutuhkan keberanian, tekad, dan usaha yang kuat untuk membangun usaha tersebut hingga dapat bertahan dan bahkan menghasilkan keuntungan yang besar. Di era sekarang ini banyak pelaku usaha muda berbondong-bondong membuka usaha baik itu usaha yang sesuai dengan hobi dan keterampilan mereka maupun melihat peluang pasar seperti membuka usaha dengan produk yang lagi trend atau viral di masyarakat.

Berwirausaha tidak lepas dengan namanya persaingan, persaingan dalam konteks wirausaha ialah dimana produk yang kita jual dapat dikenal masyarakat dan laku dipasaran. Tidak sedikit pula para pelaku usaha gulung tikar akibat tidak mampu bersaingan dengan persaingan yang begitu ketat. Maka dari sangat dibutuhkan strategi dalam mengembangkan produk usaha dengan tujuan usaha yang kita miliki dapat mampu bersaing dengan produk lainnya dan juga dengan mengembangkan produk maka kita dapat meningkatkan pertumbuhan laba atau keuntungan yang tentunya akan berdampak positif bagi usaha kita.

Namun sebelum kita membahas lebih dalam tentang pengembangan produk, kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan produk. Produk memiliki 2 arti yakni dalam artian sempit dan dalam artian luas, arti produk dalam artian sempit adalah sekumpulan atribut fisik nyata yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat diindentifikasikan sedangkan produk dalam artian luas adalah satribut fisik nyata dan tidak nyata didalamnya sudah tercakup harga, kemasan, prestise, pabrik, dan lain-lain yang diterima konsuman dan dapat memuaskannya.

Untuk mengembangkan produk usaha dibutuhkannya inovasi produk, inovasi produk sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan usaha. Inovasi produk adalah dimana kita menciptakan suatu produk baru ataupun mengenbangkan produk usaha yang sudah ada dengan kreatifitas sehingga dapat meningkatkan laba dan inovasi produk termasuk dalam strategi daur hidup produk atau dikenal dengan product life cycle yang dimana strategi ini meningkatkan penjualan dengan inovasi produk, apabila suatu produk mengalami penurunan penjualan disitulah inovasi produk hadir untuk meningkatkan kembali penjualan dan ini dilakukan secara terus menerus sehingga tidak terjadi penurunan. Kenapa inovasi produk sangat diperlukan dalam mengembangkan produk? karena pada era sekarang ini konsumen jauh lebih selektif akan kualitas suatu produk, konsumen pada era sekarang lebih banyak mementingkan kualitas produk sebagai acuan untuk membeli dan tak hanya itu persaingan sangat ketat membuat pelaku usaha harus membuat inovasi produk dengan tujuan menarik perhatian konsumen.

Satu produk yang dibuat manusia pada dasar akan mengalami menurunan penjualan karena produk yang ada dipasaran tentunya mengalami perkembangan sehingga konsumen juga akan ikut terbawa pada perkembangan tersebut, jika kita tidak melakukan suatu inovasi pada produk dan tetap mengandalkan satu produk yang lama untuk dijual maka cepat atau lambat produk tersebut akan mengalami penurunan penjualan dan mulai terlupakan.



Saya ambil contoh salah satu produk elektronik terkenal didunia yaitu apple, produk ini terkenal karena kecanggihan teknologinya yang membuat banyak konsumen yang ingin memilikinya, terlepas dari itu strategi pengembangan produk oleh apple sama seperti product life cycle dimana apple melakukan inovasi seperti meluncurkan produk-produk baru mereka dengan mengembangkan teknologi-teknologi baru sehingga penjualan dari produk mereka terus meningkat contohnya apple memiliki berbagai macam jenis handphone dari tahun ke tahun yang bernama iPhone dimulai dari iPhone 2g yang rilis pada tahun 2007. Handphone ini menarik perhatian konsumen khususnya dibidang teknologi karena inovasi yang dibuatnya berbeda dengan handphone yang beredar dipasaran saat itu terbukti dari foto yang diatas banyak pelanggan yang rela mengantri begitu lama hanya untuk membeli produk terbaru dari apple, tidak sampai disitu apple merilis iPhone model terbaru yaitu iPhone 3g dengan mengembangkan teknologi yang lebih canggih dari iPhone 3g, kemudian dilanjutkan dengan iPhone berikutnya yang dirilis hampir setiap 1 tahun sekali hingga pada akhirnya iPhone 11 yang membuat dunia teknologi dibuat kagum karena inovasi yang dibuat apple dan konsumen merasa sangat tertarik dan memiliki keinginan untuk memiliki handphone tersebut dengan inovasi yang baik dan kualitas yang terjamin membuat apple memiliki banyak pelanggan setia yang membuat penjualan iPhone meningkat setiap tahunnya sehingga banyak brand yang mengikutinya. 

Dari penjelasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa inovasi sangat diperlukan untuk menningkatkan pertumbuhan suatu produk karena pada dasarnya konsumen ingin sesuatu yang baru dengan kualitas yang baik ditambah juga dengan perkembangan zaman yang menuntut untuk membuat suatu perubahan agar tidak ketinggalan zaman tersebut.

Inilah Bisnis Saya

Halo teman-teman semuanya..!! Pada kesempatan kali ini saya akan memeberitahu kepada kalian semua bisnis seperti apa yang akan saya pilih...